Gilles
Villenueve adalah pembalap kebanggaan Kanada. Kariernya bermula di
Quebec sebagai sopir truk salju dan lalu meningkat jadi pembalap Formula
Atlantic. Ia memenangi kejuaraan Formula Atlantic di Kanada dan AS pada
1976, dan langsung ditawari jadi pembalap tim McLaren tahun 1977. Ia
kemudian pindah ke tim Ferrari pada 1978 dan selama kariernya yang
singkat, ia memenangi 6 seri balap dan menjadi juara dua selama
kompetisi. Pada 1982, Villenueve melakukan kualifikasi untuk Grand Prix
Belgia di sirkuit Zolder saat ia menabrak sebuah mobil yang melambat dan
membuat mobilnya melenting kencang dengan kecepatan 120 hingga 140 mil
per jam. Mobilnya lalu menghujam dan terguling-guling. Villenueve
terlempar dan tersangkut di pagar. Sebuah sirkuit di Kanada, Ile
Notre-Dame Montreal mengubah namanya jadi sirkuit Gilles Villenueve
setelah insiden itu sebagai tanda penghormatan.
Tragedi
kecelakaan yang merenggut nyawa Roland Ratzenberger kurang diperhatikan
setelah sehari kemudian, pebalap Ayrton Senna juga meninggal di arena
balap yang sama, sirukit Imola di San Marino, Italia. Ratzenberger
meninggal akibat kecelakaan saat babak kualifikasi di Imola. Saat itu,
mobilnya mengalami kerusakan sebelum lap terakhir, tapi Ratzenberger
memilih meneruskan lomba demi memastikan posisinya di lomba. Namun, ia
tak bisa mengendalikan laju mobilnya saat sayap depan mobilnya rusak.
Alhasil, ia gagal melaju di tikungan dan mobilnya menghantam dinding
pembatas dengan kecepatan 195 mil per jam. Esok harinya, di sirkuit yang
sama, Senna meninggal. Pemakaman Ratzenberger dihadiri Presiden Formula
1 Max Mosley yang kemudian mengatakan, “Roland dilupakan. Jadi saya
datang ke pemakamannya karena semua orang datang ke pemakaman Senna.
Menurut saya, pemakaman Roland sama pentingnya.”
“Captain
Nice” demikian julukan bagi Mark Donohue. Ia dikenal lewat kejuaraan
balap Can-Am Championship tahun 1973 saat ia memenangi semua seri
balapan hingga ia dijuluki “The Can-Am Killer”. Tak hanya itu,
pengalaman balapnya merentang mulai dari menjuarai Indianapolis 500
(1972), menang balap NASCAR di Riverside dan berlomba untuk tim Penske
Racing di Formula 1. Namun, di tengah musim balap Formula 1 tahun 1975,
saat berlatih sebelum lomba seri balap Grand Prix Austria, Donohue mobil
yang dikemudikannya mengalami kecelakaan akibat gagal ban. Mobilnya
meluncur bebas ke pagar pembatas. Kepalanya membentur ke kayu papan
iklan. Donohue mengeluh sakit kepala dan kemudian keadaannya makin
memburuk. Ia dilarikan ke rumah sakit esok harinya, mengalami koma, dan
kemudian meninggal.
Pembalap
Inggris Dan Wheldon meninggal dunia setelah mobilnya mengalami
kecelakaan maut di sirkuit Las Vegas Motor Speedway, Las Vegas, AS,
Minggu, 16 Oktober silam. Wheldon terlibat pada kecelakaan melibatkan
15 mobil di lap ketigabelas, mobil balap Townsend Bell yang
dikemudikanya melayang ke atas dan hancur berantakan di lintasan sirkuit
akibat tabrakan hebat dengan beberapa mobil balap lain. Upaya
menyelamatkan jiwanya dengan menerbangkan dengan helikopter ke rumah
sakit University Medical Center di Las Vegas gagal, Wheldon diumumkan
meninggal dunia akibat luka parah beberapa saat setelah tiba di rumah
sakit. Prestasi Wheldon selama hidupnya menjadi juara Indianapolis 500
dua kali, 2005 dan 2011 tepat pada ulang tahun lomba Indy 500 yang
ke-100. Wheldon juga menjadi juara umum Indy Car Championship Series
2005.
Serupa
Joe Weatherly, pebalap Eddie Sachs juga tak kalah nyentrik. Ia balapan
dengan potongan buah lemon terlilit di lehernya (untuk alasan, hanya ia
yang tahu). Sachs menjuarai berbagai lomba balap mobil di AS dan
beberapa kali menjuarai Indianapolis 500. Kejadian naas hari itu
berlangsung saat seorang pebalap baru, Dave McDonald kehilangan kendali
di lap ke-2. Mobilnya tergelincir dan membentur dinding, memicu ledakan
akibat percikan api pada bensin. Mobil MacDonald yang terbakar kemudian
kembali ke jalur. Saat itulah, mobil Sachs tak bisa menghindari tabrakan
dan memicu ledakan kedua. MacDonald dan Sachs tewas dalam kecelakaan
itu.
Pembalap Joe Weatherly dikenal sebagai “The Clown Prince of Racing—Pangeran Badut Arena Balap” karena 3 alasan:
1) Dia pernah latihan pakai kostum Peter Pan
2) Dia suka mengolok-olok pembalap lain, dan
3) Dia pesta semalam suntuk dengan pembalap lain.
Meski
nyentrik dan berperilaku seperti badut, Weatherly seorang pebalap
jempolan. Selama 12 tahun kariernya di lomba balap NASCAR, Weatherly
menang lomba 25 kali berturut-turut. Namun, pada 19 Januari 1964,
Weatherly tewas di putaran ke-5 kejuaraan balap 1964 di arena Riverside
International Raceway. Saat tabrakan, kepalanya membentur dinding
pembatas, dan ia mati seketika.
Meski
ia tak pernah memenangi kejuaraan Formula 1 sekalipun, pembalap asli
Selandia Baru ini nama yang berpengaruh di jagat balap mobil. Dia
mendirikan Bruce McLaren Motor Racing Ltd. Pada tahun 1963, tim balap
yang hingga kini masih ada dengan nama Team McLaren. Dia meninggal pada
tahun 1970 saat mobil Can-Am-nya mengalami tabrakan di sirkuit Goodwood,
Inggris. Saat itu ia tengah menguji mobilnya yang kemudian tak
terkendali saat kecepatan tinggi hingga menabrak bunker flag station.
Pierre
Lavegh, aslinya seorang supir pabrik Mercedes-Benz, memimpin balap
mobil Le Mans sehari penuh pada 1955. Mendadak, sebuah mobil lain
melambat menghalangi jalurnya. Mobil Levegh tak bisa menghindari
tabrakan. Tabrakan terjadi begitu dahsyat. Mobil Levegh melenting ke
udara jatuh ke dekat penonton. Sebagian reruntuhannya menimpa penonton.
Tanki bahan bakar yang penuh kemudian memicu api berkobar. Akibatnya,
tak hanya mobil yang terbakar, melainkan juga penonton. Di hari naas
itu, 11 Juni 1955, Levegh tewas bersama 83 penonton lain, serta 120
orang lainnya luka. Tragedi balapan Le Mans tahun 1955 itu disebut-sebut
kecelakaan yang nyaris mematikan olah raga balapan. Mercedes-Benz tak
ikut kerjuaraan balap hingga pertengahan tahun 1980-an. Akibat kejadian
itu, pemerintah Jerman, Perancis, Swiss, Spanyol, Spanyol, dan sejumlah
negara lain melarang kejuaraan balap hingga keamanan ditingkatkan.
Banyak perubahan yang dilakukan usai kecelakaan itu seperti penggunaan
sabuk keselamatan.
Dale
Earnhardt disuka sekaligus dibenci banyak orang. Pria yang mempunyai
Julukan “The Intimidator” ini dipercaya akan melakukan apa saja demi
memenangi balapan, termasuk mengintimidasi pembalap lain. Namun, tak
diragukan, Earnhardt pebalap NASCAR paling sukses dengan rekor 76 juara
lomba dan 7 kali gelar kejuaraan sepanjang kariernya yang penuh
persaingan sengit. Saat lomba Daytona 500 pada tahun 2001, Earnhardt
memulai lomba dengan percaya diri dan rileks. Earnhardt memimpin lomba
membelakangi pembalap lain. Hingga, saat tiga putaran terakhir terjadi
tabrakan beruntun. Entah kenapa, mobil Earnhardt berbelok. Bagian kiri
belakang mobilnya menyentuh mobil lain. Saat itu, mobil Earnhardt
kehilangan kendali. Mobilnya kemudian ditabrak tepat di pintu kemudi,
membuatnya membentur dinding pembatas dengan hidung mobil duluan yang
menghantam. Dengan kecepatan 160 mil per jam tabrakan itu berakibat
fatal. Earnhardt dinyatakan meninggal sehari setelah lomba.
Pembalap
ini punya nama lengkap Ayrton Senna da Silva. Pria ini merupakan
pembalap paling tersohor di masanya. Ia 3 kali menjadi jawara kejuaraan
Formula 1. Sebuah polling tahun 2009 atas para pembalap Formula 1, para
kru, dan pekerja menyebut Senna sebagai pembalap terbesar di arena
Formula 1. Musim balap tahun 1994 merupakan tahun yang tak terlalu baik
bagi Senna. Meski memegang pole position di 2 seri balap pertama, Senna
gagal di seri balap kedua. Ia memimpin balapan di sirkuit Imola Grand
Prix San Marino setelah pembalap lain menyupir mobil dengan kikuk akibat
kematian Roland Ratzenberger di sirkuit yang sama sehari sebelumnya.
Tapi, Senna kemudian kehilangan kendali. Mobilnya keluar jalur dan
menabrak dinding pembatas dengan kecepatan 135 mil per jam. Kemudinya
menghujam helm-nya membuat tulangnya patah. Ironisnya, tim penyelamat
menemukan bendera Austria tergulung di mobilnya. Senna berencana
mengibarkan bendera itu untuk menghormati Ratzenberger. Saat pemakaman,
rival Senna, Alain Prost hadir bersama 3 juta warga Brasil. Pemerintah
Brasil bahkan menetapkan 3 hari berkabung nasional atas kematian Senna
yang tragis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar