Jumat, 04 Mei 2012

JIWA KITA MELAYANG NAIK ATAU TURUN ? ? ?


Ada sesuatu yang salah dengan gagasan bahwa tubuh menjadi lebih ringan ketika jiwa meninggalkannya. Bagaimanapun juga, jika jiwa lebih ringan daripada udara, dan melayang ka atas, kemudian tubuh tertinggal, maka menurut hukum fisika, seharusnya tubuh lebih berat.
Bayangkan jika Anda sedang duduk di salah satu ujung jungkat-jungkit dan tetap seimbang karena Anda diikat pada sejumlah besar balon helium. Balon-balon ini cenderung naik “mengangkat” Anda. Jadi, balon-balon ini membuat Anda lebih ringan dari berat normal Anda. Jika Anda menggunting tali yang mengikat Anda pada balon, balon-balon tersebut segera terbang, menjauh dari Anda. Balon-balon tidak memberi Anda “berat negatif”. Jadi, Anda tidak akan bertambah berat, dan ujung jungkat-jungkit yang lain akan bergerak naik.
Namun, hal ini tidak terjadi pada eksperimen jiwa pada tempat tidur yang dilakukan Dr.  Macdougall. Sebaliknya, ujung keseimbangan yang lain bergerak turun.
Hal ini berarti (jika eksperimennya berhasil) bahwa jiwa lebih berat daripada udara. Ketika jiwa meninggalkan tubuh, jiwa jatuh ke tanah dan mengalir ke bawah, bukannya melayang menuju surga. Mungkin, jika jiwa lebih berat daripada udara (seperti burung), jiwa dapat tetap melayang dan mengepakan sayap-sayapnya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar